Bappebti Rilis 851 Kripto Legal Baru di Indonesia Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) baru-baru ini mengumumkan daftar terbaru aset kripto yang telah mendapatkan izin untuk diperdagangkan secara resmi di Indonesia. Jumlah aset kripto yang terdaftar mengalami peningkatan signifikan, mencapai 851 jenis. Apa artinya bagi investor kripto di Indonesia? Pilihan investasi semakin beragam: Dengan bertambahnya jumlah aset kripto yang legal, investor kini memiliki lebih banyak pilihan untuk berinvestasi sesuai dengan preferensi dan analisis risiko masing-masing. Tingkat kepercayaan meningkat: Daftar resmi ini memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar kripto di Indonesia. Perlindungan konsumen: Regulasi yang lebih ketat diharapkan dapat melindungi konsumen dari penipuan dan praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab di pasar kripto. Hal penting yang perlu diperhatikan: Tidak semua kripto yang beredar di pasaran legal: Inv...
Kali ini saya agak sebel sama Miss Komunikasi Pengguna Ninmedia. Entah dari Teknisi yang kurang menjelaskan tentang Ninmedia itu apa. Atau memang Pengguna Ninmedia yang tidak paham tentang Ninmedia waktu minta pasang Parabolanya.
Jadi Ninmedia adalah Hosting. Penyedia Layanan untuk stasiun TV yang ingin menyiarkan Siaran TV mereka di Ninmedia. Setiap stasiun TV yang ada di Ninmedia adalah Kontrak. Misalnya TVRI ada di Ninmedia. Itu karena TVRI sewa slot di Transponder Ninmedia dengan bayar perbulan hingga 150jt/bulan. Sehingga pendapatan Ninmedia adalah dari stasiun TV yang sewa slot di ninmedia untuk bersiaran.
Jadi keuntungan Ninmedia bukan dari banyaknya pelanggan yang menggunakan Ninmedia. Tapi dari stasiun TV yang sewa disana. Untuk Penjualan Receiver Rekomendasi dari Ninmedia. Itu juga merupakan produk distributor yang menyediakannya. Bukan milik dan merk dari Ninmedia. Ninmedia tidak memproduksi receiver parabola. Ninmedia tidak menjual perangkat parabola. Justru Distributor yang mau produksi receiver untuk ninmedia harus bayar lisensi ke Ninmedia agar receivernya bisa digunakan untuk membuka siaran yang ada di Ninmedia.
Disini kita gak perlu mencari salah siapa. Karena kondisi yang terjadi saat ini adalah satelit yang ditempati Ninmedia, Satelit tersebut mengalami kerusakan Transponder. Sehingga layanan siaran ninmedia terganggu. Saya sudah berikan 2 opsi di video sebelumnya. saya ulas lagi disinis ecara singkat ya.
Saya mendaftarkan diri untuk bisa jadi teknisi yang bisa diakui Ninmedia aja bayar pake uang. Bukan digaji sama Ninmedia. Soalnya saya pernah diacam ke jalur hukum sama pengguna Ninmedia. Karena saya memang gak kerja di Ninmedia tapi kok bisa masang Ninmedia. Makanya saya bayar lisensi untuk jadi teknisi yang di akui ninmedia.
Solusi Ninmedia :
1. Sabar Nunggu Ninmedia Normal kembali (gak ada yg tahu kapan, silahkan hubungi Ninmedia)
2. Migrasi ke Provider Parabola DTH(direct to home) Seperti Kvision Nexparabola Nusantara HD mncvision. Mereka ini Provider TV Parabola. Bukan Hosting. Walau sekarang sistem jual putus. Itu karena mereka gak perlu gaji karyawan dan teknisi lagi. Jadi produknya di titipkan ke Toko2. Teknisi jual produk juga gak digaji. Karena Teknisi hanya ambil untung dari jasa pemasangan saja. Layanan provider tetap bisa ke Customer Care dari masing2 Provider. Bisa ke teknisi yg masang juga kalau ada kendala. Supaya dibantu solusinya.
Penting!
Jangan marah2 ke Teknisi. Karena mau dimarahin 7hari 7malam juga gak akan normal siarannya. Yang rusak satelit diangkasa. Bagaimana cara benerinnya juga saya gak tahu, yang sudah2 kalau satelit rusak ya diganti. Seperti palapa D yang saat ini sedang bingung karena pengganti satelit palapa D kemarin hancur saat peluncurannya.
Terimakasih
Admin SPD
Gan saya tahu ninmedia pindah ke satelit apa. Ninmedia itu pindah ke satelit NE*PARABOLA (108.0 E KLO GAK SALAH)
BalasHapus